(
Christian Only ) Sukses Karir dan Bisnis menurut Alkitab
Sukses Karir dan Bisnis Menurut Alkitab
May 2, 2009
by Agus Siahaan
1. How To Start Your Career / Business
a. Clear Vision
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan
saja memukul. (1 Kor. 9:26 )
Kita harus mempunyai Visi yang dari Tuhan sendiri, jadi kita tidak terprovokasi
oleh lingkungan, saudara kita maupun teman kita. Harus kita mengakui, kadang
orangtua kita, saudara kita mengharapkan kita menjadi seperti apa yang mereka
inginkan atau cita-citakan, kadang kita pun sering terikut teman. Kita melihat
teman kita sukses berbisnis, kita ikut, dan begitu pula karir sebagai
professional. Tapi semuanya itu akan sia-sia jika tidak ada Visi dari Tuhan.
Mungkin bisa saja kita terlihat sukses, tetapi tidak sesuai dengan maksud
Tuhan, sehingga hidup kita tidak akan sejahtera.
Tanya Tuhan, harus menempuh jalur apakah kita dalam hidup ini?
Jika Visi dari Tuhan, percayalah, akan indah pada waktunya.
Contoh dalam Alkitab yang menuruti Visi dari Tuhan. Professional (Daniel) &
Enterpreneur (Abraham)
b. By Process
TUHAN, Allahmu, akan menghalau bangsa-bangsa ini dari hadapanmu sedikit demi
sedikit; engkau tidak boleh membinasakan mereka dengan segera, supaya jangan
binatang hutan menjadi terlalu banyak melebihi engkau. (Ul. 7:22)
Sedikit demi sedikit? Kenapa harus sedikit demi sedikit? Inilah yang membedakan
Visi dari Tuhan dan yang bukan Visi dari Tuhan. Proses. Jika Visi dari Tuhan, kita
akan mengalami proses. Visi dari dunia, kita akan diberi instant success.
Proses membuat kita kuat, melatih kita agar tidak cepat putus asa. Yang lebih
penting, proses membuat kita bergantung kepada Tuhan. Tidak mengandalkan
kekuatan sendiri.
Instant Success membuat kita terlena. Membuat kita merasa kesuksesan kita
adalah karena usaha kita sendiri. Tuhan tidak dimuliakan dengan Instant
Success. Tujuan kita adalah agar Tuhan dimuliakan dalam setiap langkah kita,
makadari itu apabila kita mengalami proses, orang-orang akan melihat bahwa
Tuhan telah menolong kita kuat dalam menghadapi proses. It is God that puts you
at the top, not you, then God be glorified.sukses membutuhkan suatu proses
2. How To Build Your Career / Business
a. Build Your Career / Business with the Kingdom Principles
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah
usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota,
sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan
duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah
payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Mzm.
127:1-2)
“Mana mungkin kita bisa berhasil kalo gak sogok sana sogok sini!!”.
“Belajar? Beli bocoran aja lah, kita patungan.”
Pernah mendengar / bahkan terlibat percakapan seperti di atas? Melakukan jalan
pintas untuk masuk PNS, untuk mendapatkan proyek besar, dan masih banyak lagi
contoh lain. Saya pernah melakukannya. SIM yang saya pegang saat ini adalah SIM
‘tembak’ 10 tahun yang lalu. Apakah itu dapat dibenarkan? Tidak sama sekali.
Lalu mengapa kita melakukannya? Karena kita merasa tanpa melakukan itu kita
tidak akan bisa maju melangkah.
Lalu dimana posisi Tuhan dalam hidup kita? Yang benar adalah orang lain boleh
sogok menyogok, kita jangan. Orang lain boleh menjilat, kita jangan. Orang lain
terburu-buru mengejar target, kita tanya Tuhan terlebih dahulu.
He is the God of the Impossible. Impossible is nothing before Him.
Percayalah, jika kita melangkah dengan Iman dan prinsip Kerajaan Surga dalam
karir dan bisnis kita, tembok setebal tembok Yerikho pun pasti runtuh.
Solusinya hanya doa dan bertindak sesuai prinsip Alkitab. Jangan jadi orang
Kristen kacangan. Praktikkan prinsip-prinsip yang diajarkan Tuhan melalui
Alkitab dalam kehidupan kita.
b. Act with Courage
Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu,
seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (Yos 1:3)
Menginjak dalam bahasa Ibrani adalah darak yang berarti derap langkah prajurit.
Langkah prajurit mantap / pasti, penuh dengan keberanian, dan mengintimidasi
musuh.
Kapankah hidup kita tidak bergesakan dengan yang namanya risiko? Tidak akan
pernah. Selalu ada risiko mengikuti kemanapun kita pergi. Risiko membuat kita
takut. Kita takut berinvestasi karena ada risiko kehilangan uang. Kita takut
berbuat sesuai dengan Prinsip Kerajaan Surga (tidak sogok, dll.) karena ada
risiko diejek dan dikucilkan. Kita takut bermimpi karena ada risiko tidak
tercapai. Setiap hari setiap saat ada risiko. Lalu kenapa kita harus takut?
Tuhan sudah berjanji akan memberikan setiap tempat yang kita injak dengan
berani (darak).
Musuh menyerang kita, kita takut. Jika kita diam, kita akan mati konyol. Kita
maju menyerbu ke depan, ada risiko mati (tetapi belum tentu mati). Pilih mana?
Saya memilih angkat senjata walaupun ada risiko. Maju ke depan dengan
keberanian dan berpegang pada janji Tuhan. Kita maju dengan pengharapan.
Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan
penuh keberanian. (2 Kor. 3:12)
Berani tidak sama dengan nekad. Faktor yang membuat kita berani adalah penuh
perhitungan dan percaya dengan iman bahwa Tuhan pun turut bekerja.
c. Have the Spirit of Excellence
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama
dia sejauh dua mil. (Mat. 5:41)
Kita pasti pernah suatu waktu disuruh oleh orang tua kita untuk membeli sesuatu
dan kita menurut dengan menggerutu. Atau kita pasti pernah diperintahkan oleh
atasan kita untuk meng-fotocopy dan akhirnya kita menyuruh office boy.
Oke, mungkin contoh di atas membuat kita berkata dalam hati, “Wah itu sih
keterlaluan banget, gue selalu nurut dengan orang tua gue & gak pernah
nolak kalo diminta. Bukan gue banget tuh.”
Nah bagaimana dengan situasi yang seperti ini? Kita diminta untuk mengetik
suatu proposal dan diharapkan selesai dalam waktu 10 hari dan kita
menyelesaikannya tepat 10 hari.
“Lho bagus dnk….kan emang harus gitu. Dimana salahnya?”
Salahnya adalah bukan sikap seperti itu yang diperintahkan Tuhan. Tuhan
berkata, siapapun yang memaksa kita berjalan satu mil (anggap saja kita dipaksa
dengan cara ditodong dengan pisau / tombak), kita akan berjalan bersama dia
sejauh dua mil. Jika kita diminta untuk menyelesaikan proposal 10 hari, kita
akan menyelesaikan sebelum 10 hari.
That’s the Spirit of Excellence.
Diminta 10 hari selesai 10 hari itu sikap orang rata-rata. Kita Anak Tuhan
harus di luar rata-rata, diminta 10 hari, selesai 8 hari.
The Spirit of Excellence tidak mengenal SARA. Mungkin anda minoritas di kantor
anda, di lingkungan anda, di kota anda, atau dimanapun anda berada. Jika anda
bertindak dan bekerja dengan Spirit of Excellence, tidak ada namanya minoritas.
Anda akan segera dikenal orang karena etos kerja anda tersebut.
Untuk mendapatkan hasil berbeda, harus menempuh jalan yang berbeda juga.
Lalu dengan memiliki Spirit of Excellence kita memuliakan Tuhan. Artinya kita
tidak pernah meremehkan / menyepelekan segala sesuatu. Bos kita adalah Tuhan.
Kita akan mengerjakan segala sesuatunya PERFECT untuk Dia.
How To Sustain at the Top

Lalu setelah kita mencapai puncak karir kita apa yang harus kita lakukan?
a. Integrity
Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya. (Ams. 11:3)
Integritas adalah kekonsistenan tindakan, nilai-nilai, metode, prinsip-prinsip,
dan pengharapan kita.
Kerja keras membawa kita sampai ke puncak, tetapi integritas yang
mempertahankan kita tetap di puncak. Maksudnya adalah walaupun kita sudah
sampai di puncak, kita tetap memegang teguh tindakan, nilai-nilai, metode,
prinsip-prinsip, dan pengharapan kita sama seperti kita belum sampai di puncak.
Berapa banyak orang kita lihat sampai di puncak kesuksesan, ketenaran, dan
kekayaan, tetapi pada akhirnya dia menghabiskan waktunya mabuk-mabukan,
berjudi, obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya. Sikapnya pada waktu sampai
di puncak 180o berbeda dengan sikapnya pada waktu mengejar kesuksesan tersebut.
Semakin tinggi posisi kita, semakin kencang juga angin yang bertiup. Banyak
godaan, banyak musuh yang mengincar posisi kita, iblis mencoba mengganggu
semuanya dengan cara mengkutak-katik keluarga kita, menyerang dengan penyakit,
menyodorkan kepada kita zona nyaman yang baru, dan cara-cara lainnya. Tetapi
kita tidak perlu takut, jika kita memiliki integritas, Tuhan akan bela kita.
b. Get Out from Your Comfort Zone
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang
dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
Simon
menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak
menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala
juga.” (Luk. 5:4-5)
Setelah kita sampai di puncak, kita pasti merasa puas diri. Tak perlu kecil
hati, begitulah manusia. Yang perlu kita lakukan adalah menyadari bahwa potensi
kita masih belum tergali semua. Keluarlah dari zona nyaman untuk ikan yang
lebih besar.
Jangan pernah puas diri. Puas diri mengundang setan membangkitkan roh
kesombongan kita. Puas diri membuat kita lengah dan mulai melihat-lihat ke
sekeliling dan membandingkan diri kita dengan mereka. Dan pada akhirnya kita
menjadi sombong. Puas diri membuat musuh-musuh kita dengan mudah menyerang kita
karena kita memperlonggar pertahanan kita.
Success is a journey, not a destination. Jangan pernah berhenti. Maju terus.
c. Thinking Out of the Box (Be Creative)
Pada saat anda sampai di puncak, anda merasa sudah selesai semua, tidak ada ide
lagi untuk hal-hal baru. Siapa yang bilang? Kalo di pinggir pantai ikan sudah
habis, pergilah ke tengah pantai dengan berani. Jangan berhenti berpikir. Tanya
Tuhan apakah yang anda perlu lakukan selanjutnya, Ia akan memberikan anda
ide-ide baru.
Ingat cerita Zakeus? Ia mungkin pendek, tapi ia tak kehilangan akal untuk
mendapatkan cara supaya dapat melihat Yesus. Ia pun memanjat pohon. Hasilnya,
Tuhan pun memanggilnya, makan di rumahnya dan satu isi rumah Zakeus
diselamatkan.
Berpikirlah lain dari yang biasanya.
Lebih banyak emas yang telah ditambang dari pemikiran manusia ketimbang dari
bumi.
- Napoleon Hill -

Selamat menempuh jalur kesuksesan.
GBU.
- APWS -
[Artikel ini diringkas dari Khotbah Pdt. DR. Ir. Bob Foster, M.M. pada waktu
doa malam GBI R.O.C.K. Jakarta, Menara Gracia, Jumat, 1 Mei 2009, pkl. 22.00.
Beliau adalah seorang Enterpreneur, pemilik dari Ganesha Operation (GO), dan
Rektor Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), dan wakil gembala
GBI R.O.C.K. Bandung. ]